J-Torsa.Psp- Program pembangunan infrastruktur jalan - jembatan di Kecamatan Angkola Selatan sebagai salah satu alternatif prioritas pembangunan di kawasan Pantai Barat Provinsi Sumatera Utara, pasca pelaksanaan Pemilu Legislatif maupun Pilpres 2014 belakangan ini, bakal terancam secara politis kelanjutan program pembangunannya.Demikian disampaikan Mamak Utom kepada J-Torsa di Padangsidimpuan beberapa waktu lalu. Menurut Mamak Utom, tuntutan pengembangan pantai Barat Sumatera Utara telah pernah dicanangkan oleh Pempropsu di masa kepemimpinan alm. Raja Inal Siregar. Namun karena faktor situasi krisis ekonomi saat itu, program pengembangan jadi terkendala.Dan dimasa kepemimpinan Bupati OPH, lambat laun program pengembangan tersebut kembali dicanangkan dengan memperbaiki berbagai infrastruktur jalan jembatan. Kata
Mamak Utom argumentatif.
Disisi lain, Mamak Utom juga menyoroti tentang perlunya kesimbangan pembangunan infrastruktur jalan jembatan bila dikaitkan dengan penggalian potensi Sumberdaya alam yg digarap berbagai perusahaan perkebunan seperti PT. ANJ.
"Lihat gambar di atas, Kata Mamak Utom, ruas jalan yang begitu sempit dan setiap saat terancam bencana alam membuat lalu lintas perdagangan maupun perekonomian ari dan ke arah kecamatan Angkola Selatan ini tidak maksimal terupayakan. ". Katanya
Sementara itu, sebuah sumber di Kelurahan Pardomuan Garoncang saat ditemui menjelaskan bahwa di masa kepemimpinan Bupati Syahrul Pasaribu program pembangunan pentai Barat meliputi kecamatan Angkola Selatan juga tetap terlaksana dengan baik.
Namun usai pelaksanaan Pemilu Legislatif maupun Pemilihan Presiden 2014, ke khawatiran akan intensitas pembangunan di daerah penuh potensi sumberdaya alam ini, diperkirakan akan terhambat secara politis. Karena beberapa kecamatan di daerah Pantai Barat ini, terkesan tidak mendukung program Bupati Tapsel secara politis. Katanya menduga-duga.






