TAPSEL - Pemilik akun facebook berinisial TDS dalam statusnya menulis kata-kata penghinaan atau penistaan terhadap suatu agama tertentu yang mengakibatkan terjadinya bentrokan antar warga desa Aek Badak Julu dengan warga desa Pardomuan Sayur matinggi Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
Dalam peristiwa tersebut, setidaknya, 4 warga Desa Aek Badak Julu, Kecamatan Sayur Matinggi, Tapsel terluka, bahkan, ada yang mengalami luka tembak. Sementara 4 unit rumah di Desa Huta Pardomuan, Sayur Matinggi, Tapsel, juga dirusak.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun SIDIMPUAN ONLINE, Senin (19/9) sekitar pukul 21.00 WIB, sekitar 60 warga Sihepeng, Kecamatan Siabu, Madina, konvoi mengendarai sepeda motor melakukan penyerangan ke Desa Huta Pardomuan, Kecamatan Sayur Matinggi, Tapsel. Penyerangan itu dihalau Personel Polres Madina yang sebelumnya telah siaga di lokasi.
Sekitar pukul 22.30 WIB, warga Desa Aek Badak Julu, Sayur Matinggi, Tapsel ikut melakukan penyerangan ke Desa Huta Pardomuan. Mereka diduga ikut terprovokasi pergerakan masyarakat Sihepeng. Penyerangan ini dihal
"Hingga saat ini korban jiwa nihil. Situasi kamtibmas sudah aman, terkendali dan kondusif," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting, Selasa (20/9).
Postingan status facebook TDS yg disebut-sebut anak dari salah seorang anggota DPRD Tapsel bernuansa provokatif ini sebenarnya TDS sudah ditangani Pihak Polres Tapsel. Dalam keterangannya, TDS membantah telah memposting status penghinaan itu. Karena ia mengaku bahwa akunnya sudah di-hack.
Polres Tapsel dan Cyber Crime Polda Sumut sudah melakukan penyelidikan untuk mencari pelaku," jelas Rina. (SO)